MAKALAH KERANGKA TEORI ATAU LANDASAN TEORI
BAB I
P E N D A H U L U A N
A. Latar Belakang
Dalam usaha meningkatkan suasana Akademik dikampus serta dalam upaya memadu penyajian pengalaman belajar yang menumbuhkan sikap, kemampuan, dan keterampilah meneliti pada mahasiswa, Metodologi Penelitian merupakan hal yang esensial.
Setiap mata kuliah diharapkan mampu menumbulkan kegairahan meneliti dan dapat memberikn pengalamn belajar yang menumbuhkan sikap, kemampuan, da keterampilan meneliti pada Mahasiswa. Untuk itu, penguasan tenaga pengajar terhadap Metodologi Penelitian merupakan hal yang sangan penting untuk diperhtikan dan dipelari, dengan penguasaan Metodologi Penelitian yang mantap, diharapkan para tenaga pengajar dapat menyertakan metode-metode penelitian serta hal-hal yang berkaitan dengan penelitian dalam bidang yang sedang diajarkan.
Dalam membantu kita memahami tentang Metodologi Penelitian, didalam makalah ini disajikan bagian dari materi Metodologi Penelitian tersebut, yakni tentang landasan teori atau kerangka teori.
Setiap mata kuliah diharapkan mampu menumbulkan kegairahan meneliti dan dapat memberikn pengalamn belajar yang menumbuhkan sikap, kemampuan, da keterampilan meneliti pada Mahasiswa. Untuk itu, penguasan tenaga pengajar terhadap Metodologi Penelitian merupakan hal yang sangan penting untuk diperhtikan dan dipelari, dengan penguasaan Metodologi Penelitian yang mantap, diharapkan para tenaga pengajar dapat menyertakan metode-metode penelitian serta hal-hal yang berkaitan dengan penelitian dalam bidang yang sedang diajarkan.
Dalam membantu kita memahami tentang Metodologi Penelitian, didalam makalah ini disajikan bagian dari materi Metodologi Penelitian tersebut, yakni tentang landasan teori atau kerangka teori.
B. Masalah
Adapun permsalah yang akan dibahas dalam makalah kami ini adalah tentang pengertian kerangka teori.
Apa yang dimaksud dengan kerangka teori tersebut?
C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah kami ini adalah, membantu member
pemahaman terhadap kita tentang kerangka teori atau landasan teori, yang
merupakan bagian dari Materi Metode Penelitian, disamping itu,
bertujuan untuk memenuhi tugas terstruktur untuk mata kuliah Metodologi
Penelitian yang diajukan sebagai syarat terstruktur pada semester V
(lima)
BAB II
P E M B A H A S A N
P E M B A H A S A N
A. Pengertian Teori
Setelah masalah penelitian dirumuskan, maka langkah kedua dalam proses
penelitian adalah mencari teori-teori, konsep-konsep dan generalisasi
hasil penelitian yang dapat dijadikan sebagai landasan teoritis untuk
melaksanakan penelitian (Sumadi Suryabrata, 1990).
Landasan teori ini perlu ditegakkan agar penelitian itu mempunyai dasar
yang kokoh, dan bukan sekedar perbuatan coba-coba (trial and error).
Adanya landasan teoritis ini merupkan cirri bahwa penelitian itu
merupkan cara ilmiah untuk mendapatkan data.
Mark 1963, dalam (Sitirahayu Haditono, 1999), membedakan adanya tiga
macam teori. Ketiga teori yang dimaksud ini berhubungan dengan data
empiris. Dengan demikian dapat dibedakan antara lain :
1. Teori yang deduktif : Memberi keterangan yang dimulai dari suatu
perkiraan atau pikiran spekulatif tertentu kearah data yang akan
diterangkan
2. Teori yang induktif : adalah cara menerangkan dari data kea rah teori. Dalam bentuk ekstrim titik pandang yang positivistic ini dijimpai pada kaum behaviorist
3. Teori yang Fungsional : disini tampak satu interaksi pengaruh
antara data dan perkiraan teoritis, yaitu data mempengaruhi pembentukan
teori dan pembentukan teori kembali mempengaruhi data1
Berdasarkan tiga pandangan ini dapatlah disimpulkan bahwa teori dapat dipandang sebagai berikut:
1. Teori menunjuk pada sekelompok hokum yang tersusun secara logis.
Hokum-hkum ini biasanya sifat hubungan yang deduktif. Suatu hkum
menunjukan hubungan antara Variabel-Variabel empiris yang bersifat ejeg
dan dapat diramal sebelumnya
2. Suatu teori juga dapat merupakan suatu rangkuman tertulis mengenai
suat kelompok hukum yang diperoleh secara empiris dalam suatu bidang
tertentu. Disini orang mulai dari data yang diperoleh dan itu dating
suatu konsep yang teoritis (induktif)
3. Suatu teori juga dapat menunjuk pada suatu cara menerangkan yan
menggeneralisasi. Di sini biasanya terdapat hubungan yang fungsional
antara data dan pendapat yang teoritis.
Berdasarkan data tersebut diatas secara umum dapat ditarik kesimpulan
bahwa, suatu teori adalah suatu konseptualisasi yang umum.
Konseptualisasi atau system pengertian ini dapat diperoleh melalui jalan
yang sistematis, suatu teori dapat diuji kebenarannya, bila tidak maka
dia bukan teori2
Kerangka teori sering kali diartikan senada dengan kerangka pikir,
Apa yang dimaksud dengan kerangka pikir ? sebuah pertanyaan yang sering
ditanyakan oleh mahasiswa saat membuat skripsi. Kerangka pikir adalah
proses yang sangat penting dalam menyusun suatu penelitian, karena
dalam proses ini pembaca dapat mengetahui apa yang akan dilakukan oleh
peneliti, dan bagaimana urutan penelitian itu dilakukan.
Kerangka pikir penelitian merupakan urut-urutan logis dari pemikiran
peneliti untuk memecahkan suatu masalah penelitian, yang dituangkan
dalam bentuk bagan dengan penjelasannya. Beberapa ahli memberi definisi
sebagai berikut:
Menurut Muhamad (2009:75) Kerangka pikir adalah gambaran mengenai
hubungan antar variabel dalam suatu penelitian, yang diuraikan oleh
jalan pikiran menurut kerangka logis. Menurut Riduwan (2004:25)
Kerangka berfikir adalah dasar pemikiran dari penelitian yang
disintesiskan dari fakta-fakta, observasi dan telaah penelitian.
Kerangka pikir memuat teori, dalil atau konsep-konsep yang akan
dijadikan dasar dalam penelitian. Uiraian dalam kerangka pikir ini
menjelaskan antar variabel.
Selanjutnya menurut Sekaran (1992:72) kerangka berpikir yang baik adalah memenuhi syarat sebagai berikut :
1. Variabel penelitian diidentifikasikan secara jelas dan diberi nama
2. Uraiannya menyatakan bagaimana dua atau lebih variabel berhubungan satu dengan lainnya
3. Jika sifat dan arah hubungan dapat diteorikan berdasarkan penemuan
dari penelitian sebelumnya, hal ini seharusnya menjadi dasar dalam
uraian kerangka berfikir apakah hubungan itu positif atau negatif
4. Dinyatakan secara jelas mengapa peneliti berharap bahwa hubungan antara variabel itu ada.
5. Digambarkan dalam bentuk diagram skematis, sehingga pembaca dapat jelas melihat hubungan antar variabel
6. Pada analisis kuantitatif, kerangka pikir ini memuat latar
belakang masalah, kemudian masalah yang diteliti, dan dilanjutkan dengan
metode serta variabel penelitian. Terakhir kerangka ini biasanya
memuat tujuan penelitian, saran atau kesimpulan penelitian. Sebelum
ataupun setelah dibuat bagan kerangka pikir penelitian, maka biasanya
peneliti membuat penjelasan runtut dan sistematis terkait dengan bagan
yang akan / telah dibuatnya tersebut3
Kerangka teori dijabarkan dari tinjauan pustaka dan disusun oleh
peneliti sebagai kerangka acuan memecahkan masalah dan untuk merumuskan
hipotesis (jika hipotesis dipandang perlu dicantumkan)4
B. Tingkatan dan Fokus Teori
Teori yang digunakan untuk perumusan hipotesis yang akan diuji melaui
pengumpulan data adalah teori subtantif, karena teori ini lebih focus
berlaku untuk objek yang akan diteliti5
C. Kegunaan Teori Dalam Penelitian
Teori-teiri pendidikan dapat dibagi menjadi teori umum pendidikan dan
teori khusus pendidikan. Teori umum pendidikan dapat dibagi menjadi
filsafat-filsafat pendidikan dan Ausland pedagogic (studi pendidikan
luar negeri)6
D. Deskripsi Teori
Deskripsi tteori dalam suatu penelitian merupkan uraian sistematis
tentng teori (dan bukan sekedar pendapat pakar atau penulis buku) dan
hasil0hasil penelitian yang relevan dengan variable yang diteliti .
berapa jumlah kelompok teori yang perlu dikemukakan/ dideskripsikan,
akan tergantung pada luasnya permasalahan dan secara teknis tergantung
pada jumlah Variabel yag diteliti7
Deskripsi teori paling tidak berisi tentang penjelasan terhadap
varibel-veriabel yang diteliti, melalui pendefenisian, sehingga runag
lungkup, kedudukan dan prediksi terhadap hubungan antar variable yang
akan diteliti menjadi lebih jelas dan terarah8
Teori-teori yang dideskripsikan dalam proposal mupaun laporan
penelitian dapat digunakan sebagai indicator apakah penelitian menguasai
teori dan konteks yn diteliti atau tidak9
Langkah-langkah untuk dapat melakukan deskripsi teori adalah sebagai berikut:
1. Tetapkan nama pariabel yng diteliti, dan jumlah variabelnya
2. Cari sumber-sumber bacaan (buku, kamus, ensiklopedia, journal
ilmiah, laporan penelitian, skripsi, tesis, disertasi) yang
sebanyak-banyaknya dan yang relevan dengan setiap variable yang diteliti
3. Lihat daftar isi setiap buku, dan pilih topic yang relevan dengan
setiap vaiabel yang akan diteliti. (untuk referensi yag berbentuk
laporan penelitian, lihat judul penelitian, permasalahan, teori yang
digunakan, tempat penelitian, sampel sumber data, teknik pengumpulan
data, analisis, kesimpulan dan saran yang diberikn)
4. Cari devenisi setiap variabel yyang akan diteliti pada setiap
sumber bacaan, bandingkan antara satu sumber dengan sumber yang lain,
dan pilih defenisi yang sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan
5. Baca seluruh isi topic buku yang sesuiai dengan variabel yang akan
diteliti, lakukan analisa, renungkan dan buatlah rumusan dengan bahsa
sendiri tentang isi setiap sumber data yang dibaca
6. Deskripsikan teori-teori yan telah dibaca dari berbagai sumber
kedalam bentuk tulisan dengan bahasa sendiri. Sumben-sumber bacaan yang
dikutip atau yang digunakan sebagai landasan untuk mendeskripsikan
teori harus dicantumkan.
E. Kerangka Berfikir
Kerangka berpikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan
antar variabel yang akan diteliti, jadi secara teoritis perlu dijelaskan
hubungan antar variabel indevenden dan dependen11
Seorang peneliti harus mengusai teori-teori ilmieh sebagai dasar bagi
orgumentasi dalam menyusun kerangka pemikiran yang membuahkan hipotesis.
Kerangka pemikiran ini merupakan penjelasan semantara terhadap
gejala-gejala yang menjadi objek permasalahan (Suriasumantri, 1986)
Berdasarkan teori-teori yang telah dideskripsikan tersebut, selanjutnya
dianalisis secara kritis dan sistematis, sehingga menghsilkan sintesa
tentang hubungan antar variabel yang diteliti12
BAB III
P E N U T U P
P E N U T U P
A. Kesimpulan
Dalam melakukan suatu penelitian terhadap fenomena sosial, seorang
peneliti tidak dapat bekerja dengan baik tanpa suatu sistematika yang
sesuai. Untuk menemukan jawaban yang sesuai serta memuaskan, peneliti
harus memahami kaidah dalam meneliti. Tahapan awal dari suatu penelitian
adalah menciptakan pertanyaan mengenai suatu fenomena yang dipilih
untuk diteliti. Pertanyaan tersebut berkaitan dengan definisi, fakta dan
nilai suatu objek kajian.
Teori yang deduktif : Memberi keterangan yang dimulai dari suatu
perkiraan atau pikiran spekulatif tertentu kearah data yang akan
diterangkan, Teori yang induktif : adalah cara menerangkan dari data kea
rah teori. Dalam bentuk ekstrim titik pandang yang positivistic ini
dijimpai pada kaum behaviorist, Teori yang Fungsional : disini tampak
satu interaksi pengaruh antara data dan perkiraan teoritis, yaitu data
mempengaruhi pembentukan teori dan pembentukan teori kembali
mempengaruhi data.
B. Saran
Pembaca yang terhormat, dengan segenap kelmahan selaku insane yang tak
berdaya, kami sadar akan kelemahan kami, tugas yang dihapan pembaca
belumlah mencapai kesempurnaan, untuk itu kami mengharapkan kritikan dan
saran dari pembaca guna kami berbuat yang lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Mahsun,Prof. Dr. M.S. Metode Penelitian Bahasa, terhadap strategi,
metode dan tekniknya, Jakarta : PT Raja Grapindo Persada, 2007
Sugiyono Prof. Dr., metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kulaitatif dan R & D, Bandung : Cv. Alfa Beta, 2009
0 komentar:
Posting Komentar