Contoh MAKALAH GLOBALISASI│ FhawZhand
KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah Civic Education ini dengan baik.
Makalah ini diharapkan mampu membantu
saya dalam memperdalam mata kuliah Civic Education dalam kegiatan
belajar. Selain itu, makalah ini diharapkan agar dapat menjadi bacaan
para pembaca agar menjadi warga negara yang baik dan bertanggung jawab
karena materi ini disajikan mengarah pada terbentuknya arah globalisasi
yang berpengaruh terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara.
Oleh karena itu,, makalah ini diharapkan
agar bangsa Indonesia memiliki sikap yang kritis terhadap situasi dan
kondisi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang selalu
berubah.
Akhir kata, saya ucapkan terima kasih
kepada para pembaca yang sudah berkenan membaca makalah ini dengan tulus
ikhlas. Semoga makalah ini bermanfaat, khususnya bagi saya dan pembaca.
Amin……..
Salunase, Maret 2009
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Mata Kuliah Civic Education memiliki
sasaran pembelajaran berupa hal-hal yang menyangkut tentang peranan
masyarakat, bangsa dan negara di dalam suatu negara Indonesia. Disini
saya membahas tentang pengaruh globalisasi terhadap bangsa dan negara
Indonesia.
Globalisasi tampaknya telah menjadi
bagian dari kehidupan kita. Kita tidak dapat melepaskan diri dari
globalisasi. Ibaratnya, siap atau tidak siap, kita mesti berhadapan
dengan globalisasi. Namun demikian, arus globalisasi ternyata tidak
selamanya berdampak positif. Ada pula dampak negatifnya. Oleh karena
itu, kita harus mempunyai penyaring (filter) untuk menghadapinya agar
kita tidak terlindas oleh jaman. Justru sebaliknya, kita harus tetap
menjadi manusia yang berjiwa manusiawi. Untuk kesuksesan dan
kesejahteraan umat manusia di seluruh dunia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Proses Globalisasi
1. Pengertian Globalisasi
Sebelum kita mengkaji lebih jauh tentang
globalisasi, seyogyanya kita harus memahami terlebih dahulu pengertian
globalisasi. Kamus Bahasa Inggris Longman Dictionary of Contemporary English, mengartikan global dengan concerning the whole earth.
Maksudnya sesuatu yang berkaitan dengan dunia internasional atau
seluruh alam jagad raya. Sesuatu hal yang dimaksud disini dapat berupa
masalah, kejadian, kegiatan, atau bahkan sikap yang sangat berpengaruh
dalam kehidupan yang lebih luas.
Menurut John Huckle, globalisasi adalah
suatu proses dengan mana kejadian, keputusan, dan kegiatan di salah satu
bagian dunia menjadi suatu konsekuensi yang signifikan bagi individu
dan masyarakat di daerah yang jauh. Sementara itu, Albrow mengemukakan
bahwa globalisasi adalah keseluruhan proses di mana manusia di bumi ini
diinkorporasikan (dimasukkan) ke dalam masyarakat dunia tunggal,
masyarakat global. Karena proses ini bersifat majemuk, kita pun
memandang globalisasi di dalam kemajemukan.
Secara ekonomi, globalisasi merupakan
proses pengintegrasian ekonomi nasional bangsa-bangsa ke dalam sebuah
sistem ekonomi global.
Menurut Prijono Tjjiptoherijanto, konsep globalisasi pada dasarnya mengacu pada pengertian ketiadaan batas antar negara (stateless). Konsep ini merujuk pada pengertian bahwa suatu negara (state)
tidak dapat membendung “sesuatu” yang terjadi di negara lain.
Pengertian “sesuatu” tersebut dikaitkan dengan banyak hal seperti pola
perilaku, tatanan kehidupan, dan sistem perdagangan.
Dari beberapa definisi tersebut dapat
dikatakan bahwa “globalisasi” merupakan suatu proses pengintegrasian
manusia dengan segala macam aspek-aspeknya ke dalam satu kesatuan
masyarakat yang utuh dan yang lebih besar.
2. Proses Globalisasi
Globalisasi sebagai suatu proses
bukanlah suatu fenomena baru karena proses globalisasi sebenarnya telah
ada sejak berabad-abad lamanya.
Di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20
arus globalisasi semakin berkembang pesat di berbagai negara ketika
mulai ditemukan teknologi komunikasi, informasi, dan transportasi.
Loncatan teknologi yang semakin canggih
pada pertengahan abad ke-20 yaitu internet dan sekarang ini telah
menjamur telepon genggam (handphone) dengan segala fasilitasnya.
Bagi Indonesia, proses globalisasi telah
begitu terasa sekali sejak awal dilaksanakan pembangunan. Dengan
kembalinya tenaga ahli Indonesia yang menjalankan studi di luar negeri
dan datangnya tenaga ahli (konsultan) dari negara asing, proses
globalisasi yang berupa pemikiran atau sistem nilai kehidupan mulai
diadopsi dan dilaksanakan sesuai dengan kondisi di Indonesia.
Globalisasi secara fisik ditandai dengan
perkembangan kota-kota yang menjadi bagian dari jaringan kota dunia.
Hal ini dapat dilihat dari infrastruktur telekomunikasi, jaringan
transportasi, perusahaan-perusahaan berskala internasional serta
cabang-cabangnya.
B. Pengaruh Globalisasi terhadap Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
Bangsa Indonesia merupakan bagian dari
bangsa di dunia. Sebagai bangsa, kita tidak hidup sendiri melainkan
hidup dalam satu kesatuan masyarakat dunia (world society).
Kita semua merupakan makhluk yang ada di bumi. Karena itu, manusia
secara alam, sosial, ekonomi, politik, keamanan, dan budaya tidak dapat
saling terpisah melainkan saling ketergantungan dan mempengaruhi.
Era globalisasi yang merupakan era
tatanan kehidupan manusia secara global telah melibatkan seluruh umat
manusia. Secara khusus gelombang globalisasi itu memasuki tiga arena
penting di dalam kehidupan manusia, yaitu arena ekonomi, arena politik,
dan arena budaya.
Jika masyarakat atau bangsa tersebut
tidak siap menghadapi tantangan-tantangan global yang bersifat
multidimensi dan tidak dapat memanfaatkan peluang, maka akan menjadi
korban yang tenggelam di tengah-tengah arus globalisasi.
Dari sisi politik, gelombang globalisasi
yang sangat kuat yakni gelombang demokratisasi. Sesudah perang dingin
dan rontoknya komunisme, umat manusia menyadari bahwa hanya
prinsip-prinsip demokrasi yang dapat membawa manusia kepada taraf
kehidupan yang lebih baik. Angin demokratisasi telah merasuk ke dalam
hati rakyat di setiap negara. Mereka melakukan gerakan sosial dengan
menggugat dan melawan sistem pemerintahan diktator atau pemerintahan
apapun yang tidak memihak rakyat.
Kasus serupa juga terjadi di Indonesia,
yaitu dengan runtuhnya rezim pemerintahan Orde Lama dan runtuhnya rezim
pemerintahan Orde Baru. Di Indonesia sejak bergulirnya reformasi,
gelombang demokratisasi semakin marak dan tuntutan akan keterbukaan
politik semakin terlihat.
Dari sisi budaya, era globalisasi ini
membawa beraneka ragam budaya yang sangat dimungkinkan mempengaruhi pola
pikir, tingkah laku, dan sistem nilai masyarakat suatu negara. Oleh
karena itu, kita seharusnya waspada dan pandai menyiasati pengaruh
budaya silang sehingga bangsa kita dapat mengambil nilai budaya yang
positif yaitu mengambil nilai budaya yang bermanfaat bagi kehidupan dan
pembangunan bangsa serta tidak terjebak pada pengaruh-pengaruh budaya
yang negatif. Kita juga harus belajar melihat dunia dari perspektif yang
berbeda sesuai dengan kepentingan dan tujuan masing-masing tanpa
melunturkan nilai identitas budaya bangsa kita. Dengan memahami
perbedaan dan persamaan kebudayaan tadi akan menumbuhkan saling pengertian dan saling menghargai antar kebudayaan yang ada.
C. Aspek-Aspek Positif dan Negatif dari Globalisasi
Globalisasi dalam berbagai aspek kehidupan akan membuat setiap bangsa menjadi bagian dari sistem nilai dunia.
Globalisasi ekonomi memungkinkan
terjadinya sinergi positif antara beberapa kelompok ekonomi dalam negeri
dengan kelompok ekonomi luar negeri. Sinergi ekonomi positif yang
berciri multilateral ini perlu diarahkan untuk tidak mematikan
kelompok-kelompok ekonomi yang sejenis di negara-negara yang beraliansi
ekonomi secara multilateral tersebut.
Secara politis, era globalisasi dapat
menumbuhkan kesadaran berdemokrasi yaitu kesadaran hak dan kewajibannya
serta kesadaran tanggung jawab dalam bernegara. Pada masa reformasi,
demokrasi telah membawa perubahan-perubahan yang besar diantaranya
pelaksanaan pemilihan umum legislatif dengan sistem multipartai dan
pemilihan presiden dan wakil presiden secara langsung.
Aspek negatif globalisasi dapat
dicontohkan sebagai berikut : Berhadapan dengan kekuatan global
negara-negara dunia ketiga akan sulit mempertahankan pola produksinya
dan sulit meningkatkan taraf hidupnya. Pada umumnya negara-negara
berkembang akan terperangkap dengan hutang-hutangnya yang semakin lama
semakin menggelembung.
Dari sudut pandang politik, arus
globalisasi telah mengembuskan demokratisasi di banyak negara. Apa yang
terjadi di kebanyakan negara berkembang akan memunculkan sikap dan
tindakan anarkis yang dapat memakan banyak korban di antara sesama.
Wawasan kebangsaan semakin terpuruk sehingga dapat menimbulkan
disintegrasi bangsa. Terjadinya gejala disintegrasi ini karena penguasa
atau elit politik dianggap sudah tidak lagi memperhatikan nasib dan
kepentingan rakyat. Sebaliknya, penguasa hanya mementingkan kepentingan
diri, keluarga, dan kelompoknya.
D. Menunjukkan Sikap Selektif Terhadap Globalisasi
1. Latar Belakang dan Pengertian
Proses globalisasi yang membawa dampak
positif maupun dampak negatif telah menembus ke segala penjuru dunia
tanpa mengenal batas administrasi negara. Oleh karena itu, tindakan
preventif yang harus kita lakukan terhadap arus globalisasi yaitu
bersikap waspada dan selektif terhadap segala macam arus globalisasi
tersebut. Untuk itu kita harus memiliki ketahanan nasional yang kuat.
Sikap selektif dapat diartikan sebagai
sikap untuk memiliki dan menentukan alternatif yang terbaik bagi
kehidupan diri, lingkungan masyarakat, bangsa, dan negara melalui proses
yang berhati-hati, rasional, dan normatif terhadap segala macam
pengaruh dari luar sehingga apa yang telah menjadi pilihan dapat
diterima oleh semua pihak dengan penuh tanggung jawab.
2. Nilai Dasar Pancasila sebagai Filter Arus Global
Kita mempunyai nilai dasar yang dapat
membentengi pengaruh buruk akibat arus globalisasi. Nilai dasar yang
terkandung dalam Pancasila merupakan nilai-nilai yang digali dari budaya
luhur bangsa.
Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa memberikan pemahaman kepada bangsa Indonesia untuk percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab
memberikan pemahaman kepada bangsa Indonesia untuk bersikap adil kepada
sesama, menghormati harkat dan martabat manusia, dan menjunjung tinggi
nilai kemanusiaan.
Nilai persatuan Indonesia memberikan
pemahaman kepada bangsa Indonesia untuk senantiasa menempatkan
persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara
di atas kepentingan pribadi atau golongan.
Nilai kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan memberikan
pemahaman kepada bangsa Indonesia untuk bersikap demokratis yang
dilandasi dengan tanggung jawab.
Nilai keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia memberikan pemahaman dan penyadaran kepada bangsa
Indonesia atas hak dan kewajibannya yang sama dalam menciptakan keadilan
dan kemakmuran. Oleh karena itu, kita harus dapat mengembangkan nilai
dan sikap kekeluargaan dan kegotongroyongan dalam kehidupan masyarakat.
E. Menentukan Posisi Terhadap Implikasi Globalisasi
1. Hak Asasi Manusia
Hak asasi manusia merupakan hak kodrat
manusia yang bersifat universal, baik sebagai individu, warga
masyarakat, warga negara, maupun warga dunia. Skala pelanggaran hak
asasi manusia itu dapat terjadi secara lokal di kawasan tertentu, di
negara tertentu, dan bahkan di dunia.
Terhadap isu-isu hak asasi manusia,
posisi bangsa Indonesia, yakni berusaha mencegah munculnya
pelanggaran-pelanggaran hak asasi manusia, antara lain dengan cara
meningkatkan kesadaran warga negara untuk menghormati hak asasi manusia,
mewujudkan keadilan dan kesejahteraan masyarakat, dan mematuhi hukum
yang berlaku.
2. Migrasi
Selain hak asasi manusia, migrasi pun
merupakan masalah global. Apakah itu bentuknya emigrasi, imigrasi, atau
pengungsian. Bagi negara yang didatangi tentu akan menimbulkan masalah
yang bermacam-macam, seperti memikirkan masalah keamanan, politik,
ekonomi, sosial, dan budaya.
3. Demokrasi
Demokrasi dalam arti luas meliputi
demokrasi politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Demokrasi menjadi isu
global karena nilai-nilai demokrasi yang semestinya menghormati hak-hak
rakyat dalam mengambil keputusan untuk kepentingannya sendiri telah
dirampas oleh penguasa.
Bangsa Indonesia menjunjung tinggi nilai
demokrasi yang berasaskan Pancasila, seperti memberikan kebebasan
berpendapat sesuai dengan aturan, memberikan kepercayaan kepada rakyat
untuk menggunakan hak-hak politiknya. Bangsa Indonesia senantiasa
waspada terhadap sistem demokrasi yang tidak sesuai dengan nilai-nilai
serta kepribadian bangsa.
4. Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam
Lingkungan hidup dan sumber daya alam
yang tidak terjaga dapat menimbulkan masalah global. Lingkungan hidup
yang penuh polusi akan menimbulkan dampak pada menurunnya derajat
kesehatan masyarakat.
5. Perdamaian dan Keamanan
Perdamaian dan keamanan menjadi dambaan
setiap umat manusia. Namun demikian, kenyataannya sampai saat ini
perdamaian dan keamanan masih sangat mencekam.
Masalah perdamaian dan keamanan telah
menjadi masalah global yang tidak mungkin diselesaikan oleh satu negara
saja walaupun negara itu merupakan negara besar. Salah satu cara yang
dapat dilakukan ialah membangun kerja sama, baik secara bilateral maupun
secara multilateral.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Globalisasi merupakan suatu gejala wajar
yang pasti akan dialami oleh setiap bangsa di dunia, baik pada
masyarakat yang maju, masyarakat berkembang, masyarakat transisi, maupun
masyarakat yang masih rendah taraf hidupnya.
Dalam era global, suatu
masyarakat/negara tidak mungkin dapat mengisolasi diri terhadap proses
globalisasi. Jika suatu masyarakat/negara mengisolasi diri dari
globalisasi, mereka dapat dipastikan akan terlindas oleh jaman serta
terpuruk pada era keterbelakangan dan kebodohan.
Dampak positif dan negatif pada pengaruh
globalisasi terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara pun ada. Salah
satunya era globalisasi pada sistem politik. Bangsa Indonesia telah
menerapkan kehidupan berdemokrasi yang telah membawa perubahan-perubahan
yang besar, diantaranya pelaksanaan pemilu legislatif dengan sistem
multipartai dan pemilihan presiden dan wakil presiden secara langsung.
Itu dampak positifnya.
Sedang dampak negatifnya ialah pada
kebanyakan negara berkembang akan memunculkan sikap dan tindakan
anarkis yang dapat memakan banyak korban diantara sesama. Wawasan
kebangsaan semakin terpuruk sehingga dapat menimbulkan disintegrasi
bangsa. Seperti munculnya Gerakan Papua Merdeka dan Gerakan Aceh Merdeka.
DAFTAR PUSTAKA
Ghazali, Adeng. 2004. Civic Education. Bandung : Benang Merah Press.
Muhlisin dan Sujiyanto. 2005. Praktik Belajar Kewarganegaraan. Jakarta : Ganeca Exact.
http://zempat.blogspot.com/2013/01/makalah-globalisasi-oleh-fhawzhand..html
0 komentar:
Posting Komentar